Senin, 29 Februari 2016

Myologi Ankle




Otot-otot pada Pergelangan Kaki Manusia (Ankle)

Otot-otot kaki dan pergelangan kaki dapat dibagi menjadi
1.      otot intrinsik dimana otot-otot tersebut beroigo dan berinsersi di dalam kaki, dan
2.      otot ekstrinsik yang memiliki origo di luar kaki. Pembagian ini seperti pada otot-otot tangan. Otot-otot ekstrinsik dibagi menjadi :
1)      Posterior.
Terdiri dari otot triseps surae, disebut triseps surae karena mempunyai tiga kaput, yaitu dua kaput gastrolonemius dan satu kaput soleus. Nama lain otot triseps surae adalah otot gastrosoleus. Otot gastroknemius berasal dari bagian atas lutut, mempunyai dua kaput yang melekat pada setiap kondilus femur. Setengah bagian bawah dari otot gastroknemius menjadi tendon yang tipis disebut tendon Achilles, melekat pada bagian posterior kalkaneus, menyebabkan plantar fleksi pergelangan kaki. Otot triseps surae juga menyebabkan supinasi kaki ketika kaki terfiksasi pada lantai. Otot soleus menyebabkan gerakan plantar fleksi pada saat lutut fleksi. Kelompok otot-otot yang lain pada kaki dan pergelangan kaki melalui bagian belakang maleolus, membantu plantar fleksi kaki. Otot triseps surae sangat berperan mengangkat tumit dari lantai pada saat heel off gait.
2)       Lateral.
Terdiri dari peroneus longus dan brevis. Peroneus longus letaknya lebih tinggi dan superfisial, berorigo pada fibula dan berinsersi pada basis metatarsal pertama. Peroneus brevis lebih rendah dan dalam, berorigo pada fibula dan berinsersi pada basis metatarsal lima, keduanya berfungsi sebagai otot-otot evertor kaki.
3)      Anterior.
Terdiri dari tibialis anterior, ekstensor digitorum longus, ekstensor hallucis longus dan peroneus tertius. Ekstensor hallucis longus berasal dari bagian anterior fibula, berinsersi pada bagian anterior distal ibu jari. Fungsinya adalah ekstensi ibu jari dan membantu dorso fleksi. Ekstensor digitorum longus berasal dari bagian lateral tibia dan fibula, berinsersi pada bagian lateral empat jari-jari. Peroneus tertius yang tampaknya berasal dari ekstensor digitorum longus berinsersi pada basis metatarsal lima. Ekstensor digitorum longus dan peroneus tertius berfungsi untuk dorso fleksi dan eversi kaki. Tibialis anterior berasal dari bagian lateral tibia menyilang permukaan dorsal kaki, berinsersi pada bagian metatarsal pertama, berfungsi untuk dorso fleksi dan inversi kaki.
4)      Medial.
Terdiri dari tibialis posterior, fleksor digitorum kongus dan fleksor hallucis longus. Tibialis posterior berasal dari bagian posterior tibia dan fibula, berinsersi pada tarsal, berfungsi untuk inversi dan plantar fleksi kaki. Fleksor hallucis longus berasal dari bagian posterior tibia dan fibula, berinsersi pada bagian bawah falangs distal jari pertama setelah melalui maleolus medialis. Fleksor digitorum longus berasal dari bagian posterior tibia, melalui bagian belakang maleolus medialis untuk berinsersi pada lateral falangs distal empat jari-jari. Fleksor digitorum longus berfungsi untuk fleksi jari-jari, dalam posisi menggenggam, fleksor hallucis longus berfungsi menekan falangs distal ke lantai.




Otot ekstrinsik terletak pada bagian anterior, lateral dan posterior tungkai bawah sampai ke kaki. Otot primemover plantarfleksi ankle adalah otot two joint gastrocnemius dan one joint soleus. Otot-otot lain yang memberikan kontribusi terhadap plantarfleksi adalah otot tibialis posterior, fleksor hallucis longus, fleksor digitorum longus, serta otot peroneus longus dan brevis. Otot tibialis posterior merupakan otot supinator dan invertor yang kuat, yang membantu mengontrol pronasi selama berjalan. Otot fleksor hallucis longus dan fleksor digitorum longus berperan sebagai primemover fleksi jari-jari kaki. Otot-otot ini membantu menopang arkus longitudinal medial. Otot peroneus longus dan brevis secara utama berperan sebagai evertor kaki. Otot peroneus longus juga membantu menopang arkus transversal dan longitudinal lateral. Otot primemover dorsifleksi ankle adalah otot tibialis anterior (juga invertor ankle), ekstensor hallucis longus, ekstensor digitorum longus (juga ekstensor jari-jari kaki), dan peroneus tertius.

ORIGO  DAN  INSERTIO OTOT PADA REGIO ANKLE
1.    Gastronecmius
a. Medial head
   Ø  Origo: Femur (medial condyle, popliteal surface)
   Ø  Insertio: Tendon calcaneus
   Ø Gerakan yang ditimbulkan yaitu plantar flexi
b. Lateral head
   Ø  Origo: Femur (lateral condyle)
Ø  insertio: Tendon calcaneus
Ø Gerakan yang ditimbulkan yaitu plantar flexi
2.      Soleus
                                    Ø Origo : Fibula (caput fibulae) dan Tibia (popliteal line)
   Ø Insertio : Tendon calcaneus
   Ø Gerak yang ditimbulkan yaitu plantar flexi




3.      Tibialis Anterior
                                  Origo               : Tibia ( lateral condyle)
Insertio            : Cuniform 1, metatarsal 1.
Gerak yang ditimbulkan yaitu dorsoflexi dan inversi





4.      Tibialis Posterior
Origo: Tibia (Proximal 2/3 shaft and distal condyle), fibula (2/3 proximal fibulae)
Insertio: Tuberocity naviculare
Gerakan yang dihasilkan yaitu inversi


5.      Peroneus Longus
Origo   :  condylus lateral tibia
Insertio            : Metatarsal 1, Cuniform 1
Gerak yang yang yang ditimbulkan yaitu plantar flexi, dosrso flexi dan  Eversi      






Hubungan Fungsional Ankle dan Kaki

Secara normal, external torsion nampak pada tibia sehingga mortise ankle menghadap sekitar 15° kearah luar. Akibatnya, saat dorsifleksi kaki bergerak keatas dan sedikit ke lateral, dan saat plantarfleksi kaki bergerak ke bawah dan ke medial. Dorsifleksi merupakan posisi stabil dari talocrural joint (ankle joint). Plantarfleksi merupakan loose packed position. Talocrural joint lebih peka/mudah injury pada saat berjalan dengan tumit tinggi karena ankle dalam posisi plantarfleksi yang kurang stabil. Pada closed kinematik, terjadi supinasi subtalar dan transversal tarsal joint yang disertai dengan pronasi dari kaki depan (plantarfleksi metatarsal I dan dorsifleksi metatarsal V) hal ini meningkatkan arkus kaki dan posisi stabil dari sendi-sendi kaki. Selama weight bearing (closed kinematik), terjadinya pronasi subtalar dan transversal tarsal joint dapat menyebabkan arkus kaki menurun. Terjadi supinasi kaki depan yang disertai dengan dorsifleksi metatarsal I dan plantarfleksi metatarsal V. Pada weight bearing, gerakan subtalar dan rotasi tibia saling mempengaruhi. Supinasi subtalar joint dihasilkan oleh lateral rotasi tibia, juga sebaliknya. Ketika weight bearing, penopang utama dari arkus adalah ligamen spring, ditambah dengan ligamen long plantaris, plantar aponeurosis, dan ligamen short plantaris. Selama fase push-off, terjadi plantarfleksi dan supinasi kaki serta extensi MTP joint sehingga meningkatkan ketegangan pada plantar aponeu-rosis yang membantu meningkatkan arkus kaki. Seseorang yang mengalami deformitas varus dari calcaneus, terjadi kompensasi saat berdiri berupa postur pronasi calcaneus. Kondisi pes planus, pronated foot dan flat foot merupakan istilah yang sering dipertukarkan pada pronated postur dari kaki belakang. Postur tersebut dapat menurunkan arkus longitudinal medial kaki. Pes cavus dan supinated foot menunjukkan peningkatan arkus kaki.

Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada badan manusia. Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang calcaneus.
Tendon Achilles berasal gabungan dari tiga otot yaitu :
1. Gastrocnemius
2. sole us
3. otot plantaris kaki

Gerakan Pada Ankle Joint
·         Plantar Flexion Exercise dan Dorsi Flexion Exercise
·         Inversion Dan Eversion


Contoh gerakan pada Ankle
Supinasi akan digerakkan oleh otot - otot yang berjalan dibelakang sumbu gerak, yaitu otot gastrocnemius, otot Soleus, otot fleksor hallucis longus, otot Fleksor digitorum longus, otot tibialis posterior, otot tibialis anterior. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJyPYHRSRjvL9fbcm7kpZpwJSe2mXTVLKsbqNqUVdCu9w6LoALgqBGZMysneEqRnwQo3GvkkLymo3NI0RFqa3k6ahOHJYiR-mvHq2iE6JuOtAH6eQTufgqdvPNmNsw29fk-nruC7QSIUwO/s1600/ankleb.jpg
 
Sedangkan untuk gerakan pronasi merupakan otot yang berjalan pada depan sumbu gerak, otot - otot yang berperan antara lain :
  • otot peronei longus
  • otot peronei brevis 
  • otot ekstensor digitorum longus 
  • otot ekstensor hallacus longus
  •