Otot-otot pada Pergelangan Kaki Manusia (Ankle)
Otot-otot
kaki dan pergelangan kaki dapat dibagi menjadi
1. otot intrinsik dimana otot-otot
tersebut beroigo dan berinsersi di dalam kaki, dan
2. otot ekstrinsik yang memiliki origo
di luar kaki. Pembagian ini seperti pada otot-otot tangan. Otot-otot ekstrinsik
dibagi menjadi :
1) Posterior.
Terdiri dari otot triseps surae, disebut triseps surae
karena mempunyai tiga kaput, yaitu dua kaput gastrolonemius dan satu kaput
soleus. Nama lain otot triseps surae adalah otot gastrosoleus. Otot gastroknemius
berasal dari bagian atas lutut, mempunyai dua kaput yang melekat pada setiap
kondilus femur. Setengah bagian bawah dari otot gastroknemius menjadi tendon
yang tipis disebut tendon Achilles, melekat pada bagian posterior kalkaneus,
menyebabkan plantar fleksi pergelangan kaki. Otot triseps surae juga
menyebabkan supinasi kaki ketika kaki terfiksasi pada lantai. Otot soleus
menyebabkan gerakan plantar fleksi pada saat lutut fleksi. Kelompok otot-otot
yang lain pada kaki dan pergelangan kaki melalui bagian belakang maleolus,
membantu plantar fleksi kaki. Otot triseps surae sangat berperan mengangkat
tumit dari lantai pada saat heel off gait.
2) Lateral.
Terdiri dari peroneus longus dan brevis. Peroneus
longus letaknya lebih tinggi dan superfisial, berorigo pada fibula dan
berinsersi pada basis metatarsal pertama. Peroneus brevis lebih rendah dan
dalam, berorigo pada fibula dan berinsersi pada basis metatarsal lima, keduanya
berfungsi sebagai otot-otot evertor kaki.
3) Anterior.
Terdiri dari tibialis anterior, ekstensor digitorum
longus, ekstensor hallucis longus dan peroneus tertius. Ekstensor hallucis
longus berasal dari bagian anterior fibula, berinsersi pada bagian anterior
distal ibu jari. Fungsinya adalah ekstensi ibu jari dan membantu dorso fleksi.
Ekstensor digitorum longus berasal dari bagian lateral tibia dan fibula,
berinsersi pada bagian lateral empat jari-jari. Peroneus tertius yang tampaknya
berasal dari ekstensor digitorum longus berinsersi pada basis metatarsal lima.
Ekstensor digitorum longus dan peroneus tertius berfungsi untuk dorso fleksi
dan eversi kaki. Tibialis anterior berasal dari bagian lateral tibia menyilang
permukaan dorsal kaki, berinsersi pada bagian metatarsal pertama, berfungsi
untuk dorso fleksi dan inversi kaki.
4) Medial.
Terdiri dari tibialis posterior, fleksor digitorum
kongus dan fleksor hallucis longus. Tibialis posterior berasal dari bagian
posterior tibia dan fibula, berinsersi pada tarsal, berfungsi untuk inversi dan
plantar fleksi kaki. Fleksor hallucis longus berasal dari bagian posterior
tibia dan fibula, berinsersi pada bagian bawah falangs distal jari pertama
setelah melalui maleolus medialis. Fleksor digitorum longus berasal dari bagian
posterior tibia, melalui bagian belakang maleolus medialis untuk berinsersi
pada lateral falangs distal empat jari-jari. Fleksor digitorum longus berfungsi
untuk fleksi jari-jari, dalam posisi menggenggam, fleksor hallucis longus berfungsi
menekan falangs distal ke lantai.
![]() |
Otot ekstrinsik terletak pada bagian anterior, lateral dan posterior tungkai bawah sampai ke kaki. Otot primemover plantarfleksi ankle adalah otot two joint gastrocnemius dan one joint soleus. Otot-otot lain yang memberikan kontribusi terhadap plantarfleksi adalah otot tibialis posterior, fleksor hallucis longus, fleksor digitorum longus, serta otot peroneus longus dan brevis. Otot tibialis posterior merupakan otot supinator dan invertor yang kuat, yang membantu mengontrol pronasi selama berjalan. Otot fleksor hallucis longus dan fleksor digitorum longus berperan sebagai primemover fleksi jari-jari kaki. Otot-otot ini membantu menopang arkus longitudinal medial. Otot peroneus longus dan brevis secara utama berperan sebagai evertor kaki. Otot peroneus longus juga membantu menopang arkus transversal dan longitudinal lateral. Otot primemover dorsifleksi ankle adalah otot tibialis anterior (juga invertor ankle), ekstensor hallucis longus, ekstensor digitorum longus (juga ekstensor jari-jari kaki), dan peroneus tertius.
ORIGO DAN INSERTIO OTOT PADA REGIO ANKLE
1.
Gastronecmius

Ø Origo:
Femur (medial condyle, popliteal surface)
Ø Insertio: Tendon calcaneus
Ø Gerakan yang ditimbulkan yaitu plantar flexi
b. Lateral head
Ø Origo:
Femur (lateral condyle)
Ø insertio: Tendon calcaneus
Ø Gerakan yang ditimbulkan yaitu plantar flexi
2.
Soleus
Ø Origo : Fibula (caput fibulae) dan
Tibia (popliteal line)
Ø
Insertio : Tendon calcaneus

Ø Gerak yang
ditimbulkan yaitu plantar flexi
3.
Tibialis Anterior
Origo : Tibia ( lateral condyle)

Gerak yang ditimbulkan yaitu dorsoflexi dan inversi
4.
Tibialis Posterior

Origo:
Tibia (Proximal 2/3 shaft and distal condyle), fibula (2/3 proximal fibulae)
Insertio: Tuberocity naviculare
Gerakan yang dihasilkan yaitu inversi
Insertio: Tuberocity naviculare
Gerakan yang dihasilkan yaitu inversi
5.
Peroneus Longus

Insertio :
Metatarsal 1, Cuniform 1
Gerak yang yang yang ditimbulkan
yaitu plantar flexi, dosrso flexi dan
Eversi
Hubungan Fungsional Ankle dan Kaki
Secara normal,
external torsion nampak pada tibia sehingga mortise ankle menghadap sekitar 15°
kearah luar. Akibatnya, saat dorsifleksi kaki bergerak keatas dan sedikit ke
lateral, dan saat plantarfleksi kaki bergerak ke bawah dan ke medial.
Dorsifleksi merupakan posisi stabil dari talocrural joint (ankle joint).
Plantarfleksi merupakan loose packed position. Talocrural joint lebih
peka/mudah injury pada saat berjalan dengan tumit tinggi karena ankle dalam
posisi plantarfleksi yang kurang stabil. Pada closed kinematik, terjadi
supinasi subtalar dan transversal tarsal joint yang disertai dengan pronasi
dari kaki depan (plantarfleksi metatarsal I dan dorsifleksi metatarsal V) hal
ini meningkatkan arkus kaki dan posisi stabil dari sendi-sendi kaki. Selama
weight bearing (closed kinematik), terjadinya pronasi subtalar dan transversal
tarsal joint dapat menyebabkan arkus kaki menurun. Terjadi supinasi kaki depan
yang disertai dengan dorsifleksi metatarsal I dan plantarfleksi metatarsal V.
Pada weight bearing, gerakan subtalar dan rotasi tibia saling mempengaruhi.
Supinasi subtalar joint dihasilkan oleh lateral rotasi tibia, juga sebaliknya.
Ketika weight bearing, penopang utama dari arkus adalah ligamen spring,
ditambah dengan ligamen long plantaris, plantar aponeurosis, dan ligamen short
plantaris. Selama fase push-off, terjadi plantarfleksi dan supinasi kaki serta
extensi MTP joint sehingga meningkatkan ketegangan pada plantar aponeu-rosis
yang membantu meningkatkan arkus kaki. Seseorang yang mengalami deformitas
varus dari calcaneus, terjadi kompensasi saat berdiri berupa postur pronasi
calcaneus. Kondisi pes planus, pronated foot dan flat foot merupakan istilah
yang sering dipertukarkan pada pronated postur dari kaki belakang. Postur
tersebut dapat menurunkan arkus longitudinal medial kaki. Pes cavus dan
supinated foot menunjukkan peningkatan arkus kaki.

Tendon Achilles berasal gabungan dari tiga otot yaitu :
1. Gastrocnemius
2. sole us
3. otot plantaris kaki

Gerakan Pada Ankle Joint
·
Plantar Flexion Exercise dan Dorsi Flexion
Exercise

·
Inversion Dan Eversion

Contoh gerakan pada Ankle
Supinasi
akan digerakkan oleh otot - otot yang berjalan dibelakang sumbu gerak, yaitu
otot gastrocnemius, otot Soleus, otot fleksor hallucis longus, otot Fleksor digitorum longus, otot tibialis posterior, otot tibialis
anterior.
Sedangkan untuk gerakan pronasi merupakan otot yang berjalan pada depan sumbu gerak, otot - otot yang berperan antara lain :
- otot peronei longus
- otot peronei brevis
- otot ekstensor digitorum longus
- otot ekstensor hallacus longus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar